Cari Blog Ini

Rabu, 10 Oktober 2012

Guru Terbaik Adalah Kegagalan



Guru Terbaik Adalah Kegagalan

Ketika Columbus gagal menemukan India, orang-orang Spanyol mentertawakannya sebagai orang gagal dan bego. Tetapi ia malah mengeluarkan pernyataan: “ Kalau saya tidak gagal dan berani tersasar, kalian tidak pernah menemukan jalan baru”. Orang-orang menjadi heran, kok si Columbus masih bisa senyum-senyum dan mengeluarkan pernyataan tadi? Columbus mendapat perintah langsung dari Ratu Isabel untuk menemukan wilayah yang bernama India, karena konon di sana terdapat rempah-rempah yang melimpah, yang menjadi komoditi andalan perdagangan di jaman itu. Didukung dengan puluhan kapal dan awaknya Christopher Columbus berlayar untuk menemukan India. Tetapi ternyata ia tersasar dan hanya menemukan Amerika Selatan, yang lalu kemudian ia sebut orang-orang di sana sebagai INDIAN. Ia merasa sudah menemukan India, karena di sana pun ada banyak rempah-rempah yang sangat dicari-cari orang kerajaan Spanyol. Karena tersasarlah Columbus berjasa menemukan Benua Amerika. Ia benar, kalau tidak berani tersasar, kita tidak akan menemukan jalan baru.

Thomas Alpha Edison baru berhasil menyalakan lampu elektrik, setelah melakukan percobaan ratusan kali (bahkan menurut beberapa cerita, ia berhasil setelah percobaan yang ke seribu kali!). Alpha Edison menganggap kegagalan menemukan lampu menyala sebagai KEBERHASILAN MENEMUKAN CARA SALAH untuk menyalakan lampu. Dari banyak temuan ‘cara salah’ tadi pula, ia kemudian memiliki ratusan paten.
Sudah umum diketahui, bahwa setiap yang kita korbankan, biaya, waktu, dan tenaga adalah investasi. Tetapi bukankah kegagalan juga pengorbanan? Kalau begitu, bukankah berarti kegagalan adalah investasi juga? Dan orang bisnis, memilki rumus begini: setiap investasi pasti ada kembalian investasinya. Lalu, mari kita renungkan: kembalian apa yang kita dapatkan dari kegagalan? Satu hal yang pasti kita dapatkan adalah: pembelajaran. Jika kita mau belajar.
Jika kita renungkan, kesuksesan bukanlah kumpulan dari bukit-bukit yang kita raih, tetapi adalah ketika jatuh ke bawah seberapa cepat kita bangkit kembali. “Success is the ability to go from failure to failure without losing your enthusiasm”(Sir Winston Chourchil). Jadi sukses adalah seberapa mampu kita melampaui kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme.

Tentang Kesuksesan

Menurut Anthony Robbins, “Success is Doing what you want to do, when you want, where you want, with whom you want, as much you want”. Sukses juga berarti Anda menang bersama, apakah ia customer, pasangan hidup, ataupun mitra kerjasasama Anda. Sukses juga berarti win-win solution, kita jangan pernah mengaku sukses, jika hanya menang sendiri, sementara pasangan kita kalah. Jika Anda menang sementara mitra Anda kalah, maka Anda hanya menang sekali. Tidak ada mitra yang mau menerima kekalahan dua kali dari Anda. Jika mitra (pasangan hidup, pelanggan, supllier,dll) Anda meninggalkan Anda, maka sebenarnya Anda telah kalah berkali-kali. Sukseskah kalau begitu?
Kalau Anda menang bersama-sama dengan mitra Anda, maka Anda akan menang berkali-kali di babak-babak berikutnya.
Bagaimana pendapat Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar